![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgePvyeXZirJ6z21APs7EHKKEx_Tx5a72QOmkWHOkPmk8ApZ6ztfwBtNgl6tv9ggLh0NdZGyN_8_cy9uDfyR32rtcPZ-C9ibm-_2QPtuEG2e6223v3iUlJpAgiM3_KA9zOiOV8gUaO5evWZ/s1600/SEDIH+BANGET.jpg)
Dia hanya orang asing dimataku. Tapi itu dulu. Jauh sebelum dia yang
menghampiri ku. Dia hanya sesosok orang asing, yang selalu ingin tahu apa
kerjaku, hidupku, dan setiap cerita-ceritaku. Aku hanya mentapnya sesekali,
karena ku tahu ia menatapku pula. Sungguh, begitu tinggi rasa percaya diriku! Mengapa
aku mengatakan dia menatapku? Bahkan aku tak peduli jika dia menatapku. Waktu kini
menang, membiarkanku kembali mengingat masa. Bagaimana perjuangan yang kita
lakukan untuk semuanya. Namun tetap, selalu ada yang dikorbankan. Dan itu? Ah,
kau tahu kemana aku membawa cerita ini. Tentu, mengulang waktu yang mungkin
sulit untuk di ulang kembali. Kau mengerti? Tolong pahami. Dulu, dalam diam,
dalam anggukan, dalam seulas senyuman, aku tidak tahu apa yang akan kulakukan
denganmu, membiarkanmu menjelajahi hari-hariku, yang bahkan aku sendiri tak
peduli kemana takdir membawanya. Hah, bicara takdir? Kita tidak akan selesai
dengan itu. Dulu, entah kenapa aku ingin menerimamu, dengan cara pengorbanan
perasaanku terhadap dia yang aku suka. Dulu,kau bagai orang asing yang menjawab
sapa pagiku, menatap di setiap sudut kelas, aku hanya menyukai bagian itu. Aku jahat?
tak perlu kau ragukan. Begitu nyatanya, dan begitu adanya.
Kini, haha aku
mebahas masa kini,lagi-lagi waktu menang, membuatnya terus kusebut dalam cerita
ini. masa kini tentu saja saat ini, saat aku hanya menatap punggungmu, saat aku
memaksakan kakiku melangkah menjauhi mu, saat aku memaksakan kata-kata yang
membuatmu sakit, saat aku menguatkan hati ku menghancurkan dua hal secara
bersamaan ─ kau yang mencintaiku dan kenangan
orang yg ku sayang. Cara berjalanmu, caramu berbicara, caramu untuk tertawa,
caramu mengalah untuk setiap perdebatan yang kubuat, caramu menghapus air
mataku, suara berisikmu ketika bertanya, tatapan nanarmu ketika aku
mengecewakanmu, bahkan aroma parfummu, semua hal dirimu yang tanpa sadar aku
mengingatnya dan kunikmati setiap harinya. kini, dengan mudahnya aku menatapmu,
menikmati ceritamu, bahkan hal-hal konyol lainnya. Dan kini, aku yang bahkan
tak pernah menangis karenamu, saat ini berhasil menangis seperti anak kecil
kehilangan balonnya, tapi aku tak meraung, aku tak menangis tersedu-sedu,
merengek minta dikembalikan, aku anak kecil yang menangis dalam diam, menikmati
rasa sakit dalam hati. Kembali? Aku tahu ada ruang untuk itu. Aku tahu aku
masih bisa bersamamu.
Tapi ini bodohnya aku, tak ingin bersamamu, tak ingin
kembali menikmati hari bersamamu. Kini, biarkan aku menjadi orang asing
untukmu, biarkan aku menjadi orang yang menggantikan posisimu dahulu, saat kau
mencintaiku. Agar kau tahu, aku belum menyerah atas perasaan ini. promise.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIj-D5-JIPrzjMoaUPDKyMvwbiN3xl08zzHU0x-NiR0pvUNYfUeXnbjhfBg2DB_3Bg5LaBQgGd0-cU3OK0J2x7foV4pzPwt_vU8CyjrEQbJBEZa-_neqNm_U8xgzRF_mvXV-leu54sqdyZ/s1600/a.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZNF0itOiHkTack4JPB8E235zcB7SwX9PiDIt1yH4hG5_f7EUHkQ47TO2rf9Ux-OHED-spbU2R1_r4LKMw7kryjiSnUtDEYehxgWdtKUZLr3oNuxb2FDZn6dka_4f0mRvEz8xYC1wOOXVs/s1600/prom.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar