Minggu, 01 Februari 2015

Aku (hanya) Manusia

Aku bukan bidadari yang turun dari langit,
bukan pula malaikat yang memancarkan cahaya indahnya,
aku bukan seperti mereka,
Yang setiap saat mampu memberikan kebahagian kepada setiap manusia di bumi.
Layaknya manusia, aku salah satu manusia itu.
Yang terpesona akan indahnya bidadari.
Yang terkagum-kagum akan hebatnya malaikat.
Sayang, aku bahkan selalu membuatmu marah,
aku tak pernah benar-benar membahagiakan kamu.
Aku bukan mentari yang menyinarimu dengan cahayanya.
bukan pula awan yang mampu meneduhkan hati mu.
Aku tak sesempurna seperti alam ini,
bahkan tak sesabar mereka para malaikat
karena aku (hanya) manusia.
Hanya kekurangan, yang bahkan aku malu memperlihatkannya
Sayang, inilah diriku yang nyata,
aku tak mampu membiarkanmu melihat sisi putihku tanpa ingin melihat sisi hitam ku
Jangan terus tersenyum kepadaku,
Karena aku tak mampu lagi memberikan senyum untukmu

layaknya semua bunga mawar,
kau jangan hanya melihat indahnya saja,
jika kau tak berhati-hati kau akan merasakan sakitnya tusukan duri itu.
Sayang, bagai semua perumpamaan akulah itu semua.
Aku hanya semut kecil yang bahkan terkadang tidak dilihat orang.
Meskipun terlihat, tak ada yang memperdulikan hadirku.
Kau tau bagaimana aku menjaga hatiku, aku sudah memulainya,
dan memberikanmu pilihan atas diriku.
Dan kuharap penyesalan itu tidak datang setelahnya.
Sayang, aku (hanya) manusia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar