Kamis, 13 November 2014

Hingga akhir

apakah tidak impas salah satu dari kita?
kau bahkan tak percaya denganku,
aku juga tak semudah itu mencintaimu,
namun kini?
begitu takutnya aku kehilanganmu.
begitu nyamannya aku disisimu.
disaat rasa sayang itu mulai ada,
ntah keraguan apa yang mengangguku lagi.
bahkan, untuk menggenggam tanganku saja begitu beratnya,
seolah jarak begitu jelas adanya disisi kita
ketika tangan lembutmu enggan membelai kepalaku,
enggan meletaknya dibahu hangatmu.
aku mulai menangis, mengingat kebodohanku
kebodohan karena mengabaikanmu selama ini
aku menyayangimu.
mungkin terlambat, mungkin butuh waktu yang lama.
tapi sungguh, tak ada kata paksaan untuk perasaan ini.
mungkin aku yang bodoh ini,
dengan mudahnya menebak bagaimana akhir kisah kita
tapi begitu bodohnya lagi,
aku terlarut dalam hari bersamamu,
hari yang disetiap detiknya kau berada disisiku
hingga aku tersenyum dan mulai,
mulai untuk tak ingin tahu bagaimana akhir dari kisah kita nantinya.
aku menyayangimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar