aku hanya mampu meredam amarah, menelan isak tangis yang hampir pecah mata yang berkaca-kaca tak memberikan reaksi jika aku tak mengerjap terus
lari.. aku hanya bisa berlari untuk kesekian kalinya
mataku memandang risau pada kursi kosong yang berdiri tegak meremehkan ku memberikan ingatan pilu, indah, ikatan, bahkan perpisahan. kala itu aku hanya terdiam, mendengarkan setiap celotehkan kata-katamu yang selalu terngiang ditelika ku hingga kini
"tolong, hilangkan imej anak ked*a itu pembangkang, paling nakal, dan sebagainya aku enggak mau kamu seperti mereka, tolong ubah sifat buruk mu yang melawan dan apapun itu" teguran yang selalu membayangi ku, tapi entah apa aku hanya mendiami perkataannya, seolah setuju akan setiap kebenaran dari bibirnya
kemana lagi aku harus bersembunyi?
tahu kah kau betapa takutnya aku? Sakit nya aku ! iya aku sakit.
karena apa? kala ku tunjukkan diriku, dari sudut manapun belati itu terbang menuju kearahku, menikam jantungku, menyayat nadiku perlahan, namun pasti.
aku lelah...
terkadang aku membiarkan sakit itu menjalar ditubuh ini, berharap kata-kata yang setajam belati itu mampu membunuhku. Nyatanya? bagai Psikopat gila dia membalas dendam padaku, menikmati luka-luka yang kudapati, ialah diriku sendiri.
sungguh bukan aku si anak pembangkang itu, pernahkah kau melihatku kala ku menjadi diri sendiri? dikelilingi bepuluh bahkan beratus orang apakah kala itu kau melihatku?
hahaha....
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj64HubfhXPKkuwzTUSAykeVF55qYlVqJKgEFLxeHueJ1NLPvpzzXxE-dDyTkSmHZ90F6yY5DZSsLwQ_zwzLNPMfJUWeIHnPguxtaQPSxdJR08Pe7juqmDTLsjrEixkeJzGWxUkPQ8Trc17/s320/tumblr_n9egs4kc8Z1tsmxvio1_250.png)
dengarkah? jeritan pilu kala kau disampingku?
bahkan aku hanya mampu diam dan berkata dalam hati.
dan, akhirnya kalian yang meninggalkan ku, dengan belati yang sudah di lemparkanbukankah, itu menjadi jawabanmu? i'm try to be a good person baby, but bad stuff happens anyway what would i do dear...
hah...
aku melupakan mu...
melupakan mu....
lupakan mu...
lupa akan mu ...
kamu yang ingin ku lupakan...
telah menancapkan belati paling dalam....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar