Selasa, 20 Oktober 2015

Harapan Tentang Waktu

Seresah rindu yang menghampiri aliran-aliran darah
Sekalut pikiran yang merusak segala fungsi otak
Seperti itu guncangan yang tercipta didegupan jantungku
Mungkin kita butuh waktu lagi untuk berkenalan
Menghabiskan waktu bersama lebih lama lagi
Memanjakan diri dengan dunia-dunia kita
Sayangnya,
segalanya sirna bagaikan awan gelap menutup mentari
aku hanya bermimpi, dan terus bermimpi akan kenangan ini
tanpa tahu, setetes hujan mulai membasahi pipi ini
oh, bukan hujan!
Hanya air mata yang tanpa perintah jatuh sekenaknya
Gemuruh mulai terdengar pertanda hujan yang akan turun
Apakah kita bisa mencinta seperti dahulu lagi?
Tapi aku begitu ragu,
Sungguh kau tahu seperti apa diriku yang dihadapanmu kini
Bahkan kali ini hujan tak mampu mengusir perasaan ini
Perasaan gundah yang bahkan ku tak tahu penyebabnya
Bolehkah?
Bolehkah aku mengulang waktu sekali ini
Untuk mengingatkan kenangan-kenangan yang mulai hilang
Butuh berapa hari untuk kita kembali seperti dulu
Butuh berapa lama waktu agar kita bisa teratawa bersama
Egoiskah?
Kala ku berkata ingin duduk diam mendengarkan celotehmu
Bisakah aku mengahbiskan waktu hanya bersama mu

Meski hanya, dua hari ini saja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar